Monday, January 11, 2010

'Antasari Tak Minta KPK Menyadap, Cuma Disuruh Deteksi'

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
Jakarta, (tvOne)

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengaku tidak pernah memerintahkan bawahannya untuk melakukan penyadapan atas nomor-nomor yang dia berikan pada mereka. "Saya hanya minta dideteksi. Ini siapa yang menelpon istri saya," kata Antasari saat diperiksa sebagai terdakwa kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Selasa (12/1).

I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.

Salah satu nomor yang Antasari berikan ke bawahannya adalah nomor handphone (HP) Nasrudin Zulkarnaen. "Saya tidak pernah perintahkan penyadapan," tegasnya. Dalam telepon itu, menurut Antasari, orang tak dikenal meminta agar Antasari tidak terlalu 'kencang' memberantas korupsi. "Saya anggap ini sebagai upaya menghambat informasi lowongan kerja terbaru KPK."

Karena perintah 'deteksi' itu, Antasari mengaku tidak menerima transkrip pembicaraan layaknya hasil sadapan. Antasari hanya menerima laporan list nomor telepon yang masuk ke nomor istrinya, Ida Laksmiwati. "Saya akui tidak memahami IT. Nomor yang masuk ke istri saya itu private number. Kalau ada nomornya, saya tidak akan minta bantuan," kata Antasari.

Walau meminta nomor HP Nasrudin dideteksi, Antasari mengaku tidak pernah mendapat teror dari Nasrudin.

As your knowledge about berita indonesia continues to grow, you will begin to see how berita indonesia fits into the overall scheme of things. Knowing how something relates to the rest of the world is important too.

No comments:

Post a Comment