Tuesday, December 29, 2009

Banjir Luapan Air Laut Akan Landa Indonesia

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
Yogyakarta, (tvOne)

Banjir akibat luapan air laut diperkirakan melanda berita indonesia terbaru di masa datang, karena adanya perubahan iklim secara global, kata peneliti Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Muhammad Aris Marfai.

"Selama ini banjir di berita indonesia terbaru lebih banyak disebabkan oleh meluapnya air sungai, namun di masa mendatang akan terjadi sedikit perubahan. Banjir akibat luapan air laut sekarang sudah mulai melanda Semarang dan Jakarta," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia pada seminar pengurangan risiko bencana, berita indonesia terbaru menduduki peringkat tiga di dunia sebagai negara yang paling rawan terhadap bencana banjir.

Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about berita indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?

"Posisi berita indonesia terbaru tersebut berada di bawah India dan China yang menduduki peringkat pertama dan kedua negara paling rawan bencana banjir di dunia," katanya.

Ia mengatakan sering munculnya bencana banjir di berita indonesia terbaru disebabkan beberapa faktor, di antaranya curah hujan tinggi, sebagian tanah tidak lagi mampu menyerap air dengan baik, dan perubahan penggunaan tanah.

"Untuk mengurangi risiko bencana, banyak hal yang dapat dilakukan di antaranya dengan persiapan mitigasi bencana, pengelolaan organisasi, dan menjaga daerah hulu sebagai kawasan resapan air," kata dosen Fakultas Geografi UGM itu.

Peneliti lain Lies Rahayu mengatakan gerakan pendidikan kebencanaan perlu dilakukan agar ancaman bencana dapat diatasi dan risiko bencana dapat diminimalkan.

"Dalam implementasinya, hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam media seperti audio (siaran radio), visual (poster, leaflet, booklet, buku saku, dan berita indonesia bukan foto bugil surat kabar), serta audio visual (siaran televisi)," katanya.(ANT)

Hopefully the sections above have contributed to your understanding of berita indonesia. Share your new understanding about berita indonesia with others. They'll thank you for it.

No comments:

Post a Comment